Sanggar Geumala Nanggroe Gelorakan Tarian Aceh di TMII
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Gerakan menghentak para penari begitu kompak dengan iringan syair-syair keagamaan yang diiringi alat musik rapa’i.
Gerakan tangan bergerak ke atas dan ke bawah, serta sesekali kepala juga bergerak ke kanan dan ke kiri. Gerakan tubuh penari belia ini begitu semarak dan memukau.
Mereka adalah peserta tari Sanggar Geumala Nanggroe Diklat Seni Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia (TMII), yang sedang berlatih tari Ratoh Jaroe.
Pelatih Sanggar Geumala Nanggroe, M. Fauzan mengatakan, Ratoh Jaroe merupakan tari tradisional khas Aceh. Tarian ini juga sering disebut dengan tari Saman.
Meskipun ada kemiripan, tapi kedua tarian ini sebenarnya sangat berbeda. Memang baik gerakan badan dan tangannya mirip, tapi jika diperhatikan akan tampak jelas perbedaannya.
Pada tari saman, gerakan badannya lebih menonjol. Sedangkan tari Ratoh Jaroe dominan dengan gerakan tangan yang digabung dengan gerakan badan.
Tari Saman dibawakan oleh penari laki-laki dengan jumlah ganjil. Tari Saman, gerakan badan lebih menonjol. Sedangkan tari Ratoh Jaroe dibawakan perempuan dengan jumlah genap.
Dalam gerak tarinya lebih dominan dengan gerakan tangan yang digabungkan gerakan tubuh seirama iringan musik tradisional Aceh yaitu Rapa’i.
“Tari Ratoh Jaroe diciptakan dari gerakan tari tradisional lainnya yang sudah ada di Aceh. Nah, ditata satu per satu dengan iringan musik Rapa’i,” kata Fauzan kepada Cendana News ditemui usai melatih di Anjungan Aceh TMII, Jakarta, Minggu (12/1/2020).