Sanggar Selaras Pinang Masak Lestarikan Tarian Jambi di TMII
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Berkat ide cemerlang Ibu Tien Soeharto, para seniman Indonesia punya wadah untuk lestarikan budaya daerah, ya seperti saya ini. Saya bangga pada Ibu Tien Soeharto, sangat luar biasa pengabdiannya untuk lestarikan budaya bangsa, dan tugas kita harus menjaganya tetap utuh,” tegasnya.
Puput juga berharap generasi milenial yang berlatih tari di sanggarnya menebarkan virus-virus budaya kepada keluarga dan masyarakat luas.
“Mudah-mudahan, harapannya budaya Jambi tetap jaya dan sukses, di daerah mana pun baik di Indonesia dan luar negeri,” ujarnya.
Widiani, salah seorang orang tua peserta tari Sanggar Pinang Masak, mengaku sudah berjalan tujuh bulan mengantarkan anaknya bernama Asyla berlatih tari di Anjungan Jambi TMII, ini.
“Saya dukung kemauan Asyla, belajar tari Jambi di sini. Yang penting dia senang karena ini kan kemauan dia. Saya senang saja nganter tiap Selasa dan Minggu dengan naik motor bonceng Asyla,” kata Widiani yang merupakan warga Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, kepada Cendana News ditemui di sela-sela latihan.
Asyla juga mengaku merasa senang bisa latihan menari di sanggar ini. “Ya, saya minta mama daftarin nari di sini, senang banyak teman dan bisa menari khas Jambi,” katanya kepada Cendana News.
Adapun Parti, ibu dari Dea yang tinggal di Padepokan TMII. Dia mengaku kalau Dea, anaknya yang baru berusia 6 tahun merengek minta latihan menari di sanggar ini.
“Dea yang minta. Ini baru dua kali latihan, dia senang banget,” ujar Parti kepada Cendana News.