Sekjen PBB Apresiasi Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB

KONGO – Perwakilan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa, Mr. Fracois Grignon, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Satgas TNI Konga XXXIX-B, yang telah melaksanakan mandat secara baik dan penuh dedikasi, serta memberikan kontribusi positif dalam melindungi warga sipil di Kongo, khususnya di provinsi Tanganyika.
“Komitmen tersebut agar tetap dipertahankan dengan selalu berkoordinasi dengan staf UN dalam suatu tim yang solid, sehingga mampu mengemban misi perdamaian secara sukses,” ujar Mr. Fracois Grignon, saat mengunjungi Satgas TNI Konga XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO), di Soekarno Camp Kalemie Tanganyika, Republik Demokratik Kongo, Jumat (17/1/2020).
Dalam rilis yang diterima Cendana News, Sabtu (18/1), Mr. Fracois juga mengatakan, bahwa setiap melaksanakan tugas, hendaklah tetap memengang moto ‘Bring Peace’.
“Bukan sekadar memberi perhatian, namun jika diperlukan interview para ex combatan, apa yang mereka inginkan, dan kita bantu sesuai dengan porsinya. Kemudian DDR/RR harus didukung dengan sertifikasi untuk para ex combatan sebagai bukti sahnya menjadi masyarakat umum, bukan combatan lagi,” ungkapnya.
Kedatangan rombongan The Deputy Special Representative of United Nation Secretary General (DSRSG), disambut Komandan Satgas TNI RDB Monusco, Kolonel Inf. Daniel Lumbanraja, dengan jajar kehormatan oleh pasukan Indo RDB dan tarian selamat datang.
Kunjungan kerja Mr. Fracois Grignon didampingi Chief of Office Natalie De Olievera dan Chief of DDR/RR Bara Dieng, diawali dengan pemutaran profil Konga XXXIX-B Monusco. Kemudian dilanjutkan dengan paparan dari Komandan Satgas Kolonel Inf. Daniel Lumbanraja kepada seluruh tamu undangan, mengenai situasi dan kondisi di Area of Responsibility (AoR), serta disampaikan pula prestasi, peluang dan kendala, tantangan sekaligus saran ke depan untuk pelaksanaan tugas selama misi di Demokratik Republik Kongo.