Sentra Tenun Ikat ‘Jata Kapa’ di Sikka Jadi Pusat Pembelajaran
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Minimnya generasi muda terutama kaum perempuan di kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berkarya dan menggantungkan hidupnya dari tenun ikat, membuat sentra tenun ikat Jata Kapa di kota Maumere mulai dikembangkan.
Setelah lama dibiarkan terlantar, sentra tenun ikat yang memadukan proses menenun secara tradisional dan pengolahan produk tenun ikat menggunakan mesin modern sejak bulan Januari tahun 2020 mulai diaktifkan.
“Kami takutkan generasi berikut tidak memahami tenun ikat secara benar termasuk motif-motifnya,” kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka, Yosef Benyamin, SH, Kamis (23/1/2020).
Yosef menyebutkan, alasan ini yang membuat sentra tenun ikat Jata Kapa dijadikan pusat informasi dan edukasi sebab selain memproduksi kain tenun, orang bisa memesan berbagai produk berbahan dasar tenun ikat.
Mulai dikembangkan bulan Januari 2020, obsesi ke depan sebut dia, Jata Kapa juga akan menjadi pusat wisata baru dan edukasi dimana pihaknya akan bekerjasama dengan sekolah agar para murid bisa belajar mengenai proses pembuatan tenun ikat motif Sikka.
“Kebanyakan generasi muda kabupaten Sikka tidak memahami secara benar mengenai tenun ikat. Makanya kami ingin tempat ini bisa jadi sarana edukasi tentang tenun ikat,” ujarnya.
Jata Kapa sebut Yosef, masuk industri skala kecil dan menengah dimana di tempat ini diproduksi juga berbagai produk berdasarkan permintaan pasar, dimana kain tenun ikat yang dihasilkan menggunakan pewarna kimia dan alam.