Teknologi Digital Percepat Pembangunan Infrastruktur

DENPASAR – Teknologi digital memberikan dampak yang besar dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, sehingga menjadi lebih efisien dan produktif, salah satunya dengan “Building Information Modelling (BIM)”.

“Teknologi informasi dan komunikasi dengan format digital kerap digunakan di lini industri konstruksi di seluruh dunia. Bahkan, di Cina 99 persen dan Hongkong 90 persen proyek konstruksi telah menggunakan teknologi BIM. Sedangkan di Malaysia 80 persen dan Indonesia baru 30 persen,” kata Account Manager PT Glodon Technical Indonesia, Bagas Dewantara, di Sanur, Denpasar Bali, Kamis (30/1/2020).

Pada seminar bekerja sama dengan PT Tunas Jaya bertema “Aplikasi Teknologi BIM dalam Menyongsong Era Revolusi 4.0 pada Sektor Konstruksi Indonesia”, Bagas mengatakan teknologi informasi dan komunikasi dengan format digital akan memberikan dampak yang besar dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur.

Karena BIM merupakan seperangkat teknologi, proses kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara terintegrasi dalam sebuah model digital, yang kemudian diterjemahkan sebagai gambar tiga dimensi.

“Teknologi tersebut juga merupakan proses dalam menghasilkan dan mengelola data suatu konstruksi selama siklus hidupnya. BIM menggunakan software 3D, real-time, dan pemodelan dinamis untuk meningkatkan produktivitas dalam desain dan konstruksi bangunan,” ujarnya.

Menurut Bagas, dalam sistem BIM model yang telah dibuat oleh masing-masing disiplin harus terintegrasi secara keseluruhan, sehingga diperlukan koordinasi berupa kolaborasi antardisiplin. Manfaatnya antara lain adalah dapat sedini mungkin menyelesaikan potensi konflik, serta dapat menghindari pengerjaan ulang atau delay pada tahap konstruksi.

Lihat juga...