Tugu Babiola Tonggak Kesenian Daerah Pesisir Selatan
Editor: Koko Triarko
PESISIR SELATAN – Tugu Babiola (Rabab Pasisia) yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, akhirnya tuntas dikerjakan. Tugu Babiola itu dilengkapi patung menyerupai wajah sang legendaris pemain rabab di Pesisir Selatan.
Babiola atau Rabab Pasisia merupakan sebuah seni musik yang dimainkan secara individual dengan alat sejenis biola. Namun perbedaan di antara rabab dengan biola, terletak pada jumlah senar dan cara memainkannya.
Biola pada umumnya diletakkan di bahu. Sementara rabab Pasisia dimainkan dengan cara alat musiknya diletakkan di ujung kaki dengan posisi bersila. Sepintas, kedua alat musik antara rabab dengan biola nyaris sama.
Di Pesisir Selatan, Babiola sudah menjadi sebuah kearifan lokal, karena pelaku dan alat yang digunakan itu benar-benar lahir di daerah itu. Rabab Pasisia tak sekadar musik, tapi ada pesan yang disampaikan.
Pemain Rabab Pasisia, Sabarudin, mengatakan, menjadi seorang pemain Biola Pasisia tidak seperti orang yang dengan mudah bernyanyi sambil memainkan gitar. Banyak teknik gesekan biola dan ada nada yang tidak biasa dimainkan oleh banyak seniman di negara mana pun.
“Untuk memainkan Biola Pasisia hanya masyarakat di Pesisir Selatan yang bisa memahaminya, karena bahasa yang digunakan kental dengan bahasa dan logat Minang daerah,” katanya, ketika dihubungi, Minggu (19/1/2020).
Menurutnya, dalam memainkan Rabab Pasisia ada rasa, sehingga masyarakat yang menyaksikan dan mendengarkannya turut merasakan pesan atau kisah hidup yang disampaikan oleh pemainan Biola Pasisia.