Universitas Brawijaya Kenalkan Tarian ‘Selamat Datang’

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MALANG – Sebagai perguruan tinggi yang peduli dan turut menjaga kebudayaan, Universitas Brawijaya (UB) di usianya yang ke 57 menghadirkan sekaligus me-launching sebuah tarian tradisional Brawijaya.

Tarian tersebut dibawakan puluhan mahasiswa UB dari berbagai fakultas yang tergabung dalam Unit Aktivitas Karawitan dan Tari (Unitantri). Tari Brawijaya tersebut siap menjadi tarian selamat datang khas dari Universitas Brawijaya.

Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS, me-launching tari Brawijaya pada Dies Natalis UB, di lapangan rektorat UB, Sabtu (4/1/2020). Foto: Agus Nurchaliq

Penasihat seni UB, Dr. Riyanto, M.Hum, menjelaskan, tari Brawijaya menceritakan tentang kisah perjalanan hidup Brawijaya muda yang kemudian diangkat menjadi raja hingga menyerahkan tahtanya kepada putranya yang bernama Raden Patah.

“Jadi dalam cerita ini, Brawijaya sebagai tokoh yang mengerti sebelum semuanya terjadi, bahwa ke depan akan terjadi sesuatu dan itu yang bisa mengayomi hanya anaknya yakni Raden Patah. Sehingga pada akhirnya tahtanya diserahkan kepada Raden Patah, ” jelasnya di sela-sela menghadiri Dies natalis UB, di gedung rektorat UB, Sabtu (4/1/2020).

Menurutnya, tari merupakan gerak ritmik untuk mengekspresikan keindahan. Sehingga diharapkan keindahan atau karakter dari raja Brawijaya bisa tergambarkan melalui gerak tari seperti gagah, lemah lembut dan ingin cepat menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

“Jadi kita sudah melakukan penelitian lama tentang raja Brawijaya, kira-kira sifat atau karakternya seperti apa dari sekian banyak referensi yang ada. Baru kemudian terciptalah tarian Brawijaya. Jadi melalui tarian Brawijaya ini kami ingin agar masyarakat juga paham alur cerita dari raja Brawijaya,” ucapnya.

Lihat juga...