Bahan Baku Pembuatan Genteng di Lamsel Mulai Sulit Diperoleh
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Tanah liat bahan baku pembuatan genteng mulai sulit diperoleh para pengrajin. Sarji, pengrajin genteng di Desa Tanjungsari, Kecamatan Palas, Lampung Selatan (Lamsel) menyebut tanah liat didatangkan dari wilayah lain.
Pembuatan genteng di wilayah tersebut sejak tahun 1990 berimbas bahan baku habis. Sebagian pengrajin genteng bahkan memilih menutup tempat usaha.

Tanah liat sebagai bahan baku pembuatan genteng menurut Sarji diperoleh dari Kecamatan Sidomulyo dan Sragi. Penggunaan tanah liat yang masif tanpa ada sumber lahan baru berpotensi menghasilkan tanah liat. Lempung sebagai sebutan lain tanah liat memiliki kelenturan yang berbeda dengan tanah biasa. Penggunaan selama puluhan tahun berimbas sejumlah lokasi di desa tersebut tidak memiliki cadangan tanah liat.
Sumber pencarian tanah liat menurut Sarji mengandalkan pasokan dari penjual. Bahan baku tanah liat untuk membuat genteng menurut Sarji harus dibeli dengan harga Rp350ribu. Ia hanya mendapatkan satu bak kendaraan L300 yang bisa digunakan untuk membuat sekitar 5.000 genteng. Penghalusan tanah liat memakai mesin dilakukan untuk menghasilkan bahan yang halus dan mudah dibentuk.
“Tanah liat yang mulai sulit diperoleh berimbas pada kenaikan harga bahan baku sekaligus harga setelah dibuat menjadi genteng, berbeda dengan batu bata yang bisa dibuat memakai tanah biasa,” terang Sarji saat ditemui Cendana News, Rabu (26/2/2020).