Banyak Masalah Bisa Mengancam Remaja
PONTIANAK – Remaja sebagai calon penduduk usia produktif harus mampu menjadi aktor pembangunan. Remaja sebagai calon orang tua juga harus mampu membangun keluarga berkualitas, sehingga melahirkan generasi yang juga berkualitas.
Ia menjelaskan, pelaksanaan temu kerja pengelola program Generasi Remaja (GenRe) kabupaten/kota se-Kalbar yang saat ini sedang berlangsung, sudah sesuai dengan Pasal 48 UU No. 52 Tahun 2009.
“Ini merupakan pembinaan ketahanan remaja dalam upaya mempersiapkan remaja, baik sebagai aktor pembangunan maupun sebagai calon orang tua yang berkualitas,” kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Abdul Rakhman di Pontianak, Jumat (28/2/2020).
Menurut dia, pembinaan ketahanan remaja, pihaknya melakukan dengan memberikan akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga. Hasil dari pembinaan ini adalah terbentuknya GenRe.
Dia menambahkan, GenRe merupakan remaja yang memiliki perencanaan dalam melewati transisi, dan mempersiapkan kehidupan dengan mempraktikkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan.
“GenRe juga harus dapat memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas,” katanya.
Menurutnya, pembinaan ketahanan remaja diperlukan, karena kondisi remaja saat ini bukan tanpa tantangan. Karena masih ada permasalahan yang mengancam remaja, terutama terkait dengan kesehatan reproduksi dan gizi yang akan berdampak pada kualitasnya.
Kematangan seksual yang makin dini (aspek internal) dan aksesibilitas terhadap berbagai media serta pengaruh negatif sebaya (aspek eksternal), menjadikan remaja rentan terhadap perilaku seksual berisiko. Dengan demikian, remaja menjadi rentan mengalami kehamilan di usia dini, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, dan terinfeksi penyakit menular seksual hingga aborsi yang tidak aman.