Beginilah Cara Memasak ‘Lamang’ Khas Minangkabau

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Dimulai dari bambu, bagi orang yang telah paham dengan tata cara memasak lemang, bambu adalah hal utama untuk menentukan lezat atau tidaknya lemang yang hendak dimasak, dengan cara dibakar.

Bambu yang sudah tua, sering kali menghasilkan lemang yang tidak lezat, dan bambu yang telalu muda, juga tidak bisa menahan panasnya bara api.

“Ya bambu yang diperlukan bambu yang belum tua dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Jika bambunya terlalu besar, maka akan sulit mencapai tingkat kematangan lemang yang dibakarnya,” jelasnya.

Selain bambu, daun pisang juga menjadi bagian dari proses memasak lemang. Daun pisang baru muncul dinilai daun yang paling cocok untuk dijadikan alas beras ketan saat dimasukkan ke dalam bambu.

Kalau memasukkan daun pisang yang sudah tua, maka akan sangat rentan daunnya robek dan bisa merusak rasa  lemangnya.

“Jadi ambil bambunya dan potong minimal 60 cm, dan di dalam bambu itu isikan daun pisang berbentuk lingkaran. Daun pisang untuk mengalas beras ketan yang hendak diisi nantinya. Saya memperhatikan betul untuk menentukan bambu dan daun pisang ini,” sebutnya.

Jika semuanya telah tersedia sesuai standar, maka beras ketan baik itu beras ketan putih maupun hitam, sudah bisa dimasukkan ke dalam bambu. Tapi sebelum dipegang, persiapkan dulu santan kelapa yang benar-benar merupakan santan kelapa di penyaringan pertama.

Santan kelapa yang digunakan bukanlah santan kelapa muda, melainkan kelapa tua. Hal ini dikarenakan kelapa yang seperti ini memiliki rasa yang segar dan ada kadar gulanya. Sebab, rasa lemang yang lezat itu tidak hanya soal kelembutan saat dicicipi, tapi ada rasa kadar garam, adalah rasa yang paling lezat.

Lihat juga...