Buah Cempedak Banjiri Pasar Tradisional di Lamsel

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Musim buah durian (Durio zibethinus) belum berakhir di wilayah Lampung, namun buah cempedak mulai membanjir. Buah dengan nama ilmiah Artocarpus integer (Thunb) dengan aroma harum sering jadi buruan pecinta buah segar.

Usman, warga Desa Gandri Kecamatan Penengahan Lampung Selatan memperlihatkan tanaman cempedak yang masih muda dan siap dibrongsong dengan karung agar tidak rontok, Sabtu (8/2/2020). Foto: Henk Widi

Usman, warga Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) menyebutkan, cempedak mulai banyak ditemui di wilayah tersebut. Buah yang menyerupai nangka tersebut saat ini cukup mudah ditemukan pada sejumlah titik di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), pasar tradisional.

“Musim buah cempedak bisa jadi pilihan penyuka buah lokal Indonesia yang eksotik bahkan mulai langka dijumpai, beruntung sejak awal Februari mudah ditemui pada sejumlah pedagang musiman,” terang Usman saat ditemui Cendana News, Sabtu (8/2/2020).

Usman menyebut satu pohon cempedak bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan buah. Semakin produktif pohon buah yang dihasilkan akan semakin banyak. Daging buah cempedak dominan tipis, lunak, berserat dan memiliki rasa manis. Saat matang daging buah berwarna putih kuning dengan aroma khas.

Harga buah cempedak menurutnya cukup bervariasi. Ukuran kecil memiliki berat 3 kilogram dijual mulai Rp10.000, ukuran sedang Rp15.000 seberat 5 kilogram. Cempedak ukuran besar dengan berat mencapai 7 kilogram kerap dijual seharga Rp20.000.

Edi Gunawan, salah satu penyuka cempedak mengatakan, aroma yang harum dengan daging yang empuk menjadi pilihan untuk buah segar atau campuran es buah.

Lihat juga...