Di Aceh Terdeteksi Ada 24 Titik Panas

Api yang membakar lahan gambut di Desa Napai, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Senin (8/7/2019) – Foto Dok Ant

BANDA ACEH – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, terdapat sebanyak 24 titik panas di Provinsi Aceh. Titik yang terpantau tersebut berpotensi berupa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Titik panas tersebut tersebar di sejumlah wilayah provinsi tersebut. Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Banda Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, titik api yang terpantau dari satelit sensor modis Terra, Aqua, NPP Suomi tersebut, tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. “Dari tangkapan satelit itu titik panas terbanyak berada di Aceh Tenggara dan Gayo Lues. Dengan tingkat kepercayaan 63-82 persen,” katanya, Senin (10/2/2020).

Sejak Minggu (9/2/2020) hingga Senin (10/2/2020) pagi, terpantau ada kemunculan 24 titik panas. Hal yang menjadi penyebab adalah, faktor cuaca Aceh yang telah memasuki musim kemarau. Saat ini terpantau, hampir di seluruh wilayah Aceh kondisi cuacanya cerah dan berawan.

Hal itu terlihat di beberapa daerah seperti Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Besar, Bener Meriah, Subulussalam, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Aceh Jaya. Suhu udara maksimum di Aceh saat ini mencapai 33 derajat Celcius, dengan intensitas hujan yang rendah. “Sehingga kami mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan atau kebun dengan cara membakar. Sebab bisa menimbulkan terjadinya kebakaran hutan dan berpotensi terjadinya kabut asap di Aceh,” kata Zakaria Ahmad.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) pada Senin (10/2/2020) menyebut, api membakar lahan dengan luas setengah hektare di Mon Ikeun Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Kebakaran itu diduga akibat pembakaran sampah yang dilakukan tanpa pengawasan. Kondisi cuaca panas dan terik, membuat api begitu cepat membesar dan menjalar ke sekitar lahan.

Lihat juga...