Fenomena Global Picu Angin Puting Beliung di Malaka NTT
KUPANG — Angin puting beliung yang menerjang belasan rumah penduduk di Desa Railor Tahak, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (10/2) dipicu fenomena skala global maupun lokal meteorologi.
“Berdasarkan hasil analisa, kejadian di Malaka disebabkan oleh pengaruh skala global maupun juga skala lokal meteorologi, dimana nilai suhu muka laut (SST) sekitar Pulau Timor berkisar 30 – 32 derajat celcius,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi, di Kupang, Selasa (11/2/2020).
Ia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan fenomena alam berupa angin puting beliung, yang menghancurkan 15 unit rumah milik warga setempat Malaka.
Selain itu, Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada pada kuadran 5, dan dilihat dari pola angin terdapat daerah tekanan rendah (low pressure area) di wilayah Australia yang menyebabkan konvergensi (daerah pertemuan angin) yang membuat berkumpulnya massa udara di wilayah pulau Timor.
Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan konvektif dan mengakibatkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hinggga deras, yang dapat disertai petir dan angin kencang di daerah tersebut, katanya menjelaskan.
Angin puting beliung dilaporkan menerjang wilayah pantai Teluk Hasan Maubesi, Desa Railor Tahak, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, NTT dan menghancurkan 15 unit rumah milik warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malaka, Gabriel Seran mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, tetapi dua warga mengalami luka-luka.
Ia menjelaskan Satgas BPBD Malaka sudah diterjunkan ke lokasi kejadian, guna mengidentifikasi kerusakan dan kerugian akibat puting beliung.