Harga Cabai di Palu Kembali Naik, Petani Gembira

PALU — Sejumlah petani di Lembah Palu dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah kini gembira lagi karena harga komoditi hortikultura, khususnya cabai di tingkat pengecer kembali naik hingga mencapai Rp80.000/kg.

“Ini kabar yang sangat mengembirakan, sebab jika di tingkat pengecer naik, dipastikan di tingkat petani ikut naik,” kata Rumi, seorang petani cabai di Lembah Palu, Senin (3/2/2020).

Ia mengatakan kenaikan harga cabai otomatis menguntungkan para petani karena bisa menikmati hasil panen yang lebih baik lagi dari sebelumnya ketika harga cabai di pasaran turun.

Dia mengaku saat kemarau panjang pada 2019, harga cabai di pasaran sempat melonjak tajam hingga mencapai Rp100.000/kg.

Namun memasuki awal Januari 2020, harga cabai kembali turun menjadi Rp30.000/kg. “Tapi dalam beberapa hari ini, harga kembali naik menjadi Rp80.000/kg,” kata dia.

Dengan kenaikan tersebut, tentu akan menggairahkan petani untuk mengembangkan komoditi itu lebih banyak lagi.

Hal senada juga disampaikan Marlan, seorang petani di Kabupaten Sigi. Ia juga menyambut gembira kenaikan harga cabai di tingkat pengecer.

Kenaikan harga di tingkat pengecer otomatis berdampak pula terhadap harga di tingkat petani dipastikan naik. “Dan ini akan sangat menguntungkan bagi petani,” kata Marlan.

Saat ini, kata dia, sedang menunggu panen cabai sekitar 2.000 pohon.”Mudah-mudahan saja, saat penen nanti harga cabai tidak turun,” harapnya.

Tetapi di sisi lain, kenaikan harga cabai di pasaran, justru dikeluhkan para ibu rumah tangga.

Ketut, salah seorang ibu rumah tangga di bilangan jalan Emi Saelan Palu mengeluh harga cabai naik hingga mencapai Rp80.000/kg itu.

Lihat juga...