Keong Mas Serang Tanaman Padi Petani di Lamsel

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah petani padi di Lampung Selatan, terpaksa melakukan penyulaman benih, akibat serangan hama keong mas (pomacea Canaliculata). Penyulaman benih baru dilakukan untuk meminimalisir kerugian akibat serangan hama tersebut.

Jumono, petani di Desa Pasuruan, Penengahan, menyebut, penyulaman merupakan penanaman bibit baru untuk mengganti tanaman rusak imbas hama keong mas. Siklus hidup keong mas yang cepat berimbas bibit padi usia muda rentan diserang hama pemangsa daun, batang padi muda tersebut.

Menurut Jumono, hama keong mas menyebar dengan cepat saat masa tanam pertama (MT1). Sebab, potensi genangan air yang tinggi dan banjir mengakibatkan penyebaran keong mas sangat cepat. Hama keong mas harus rutin dipantau dengan keberadaan telur yang kerap menempel pada tanaman padi. Fase telur hingga menetas selama dua pekan, membuat ia harus rutin melakukan pemantauan.

Jumono, petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, melakukan pengamatan lahan pertanian secara rutin meminimalisir hama keong mas, Senin (10/2/2020). -Foto: Henk Widi

Populasi hama keong mas pada musim tanam rendengan, bisa dikendalikan dengan obat kimia dan manual. Selama proses pemantauan hama, ia juga melakukan penyulaman bibit padi dengan tanaman baru.

Bibit padi untuk penyulaman diperoleh dari sisa bibit yang tidak seluruhnya ditanam. Cara paling efesien dilakukan menggunakan pemencaran bibit yang sudah ditanam pada petak sawah.

“Penyulaman tanaman yang mati akibat hama keong mas bisa dilakukan memakai rumpun padi yang sudah tumbuh agar usia tanaman bisa seragam, sekaligus mengurangi rumpun yang terlalu banyak untuk pemencaran,” ungkap Jumono, Senin (10/2/2020).

Lihat juga...