Kerusuhan di India Telan 20 Korban Jiwa
Penolak beleid mengatakan, UU Kewarganegaraan bias terhadap para Muslim. Aturan itu juga diyakini mengancam konstitusi India yang sekuler. Namun, pendukung beleid, di antaranya Partai Bharatiya Janata (BJP) mengatakan, UU Kewarganegaraan tidak memuat standar ganda terhadap lebih dari 180 juta umat Muslim di India.
Dari keterangan sejumlah saksi, massa membawa tongkat dan pipa terlihat berjalan di wilayah utara New Delhi, Selasa (25/2/2020), di tengah aksi pembakaran dan penjarahan. Asap hitam tebal ikut mengepul dari sebuah pasar khusus jual-beli ban yang dibakar massa. Banyak korban selamat kena luka tembak, demikian keterangan dari rumah sakit. Saat kerusuhan berlangsung, dua masjid di wilayah utara New Delhi terbakar.
Terkait kerusuhan itu, Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF) lewat unggahannya di Twitter, Rabu (26/2/2020) mengatakan, pihaknya merasa prihatin terhadap aksi kekerasan di New Delhi. Mereka meminta Pemerintah India mengendalikan massa serta melindungi kelompok minoritas dan mereka yang jadi sasaran. (Ant)