Mahasiswa UPGRIS Beri Pelatihan Budi Daya Pegagan

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Daun Pegagan berbentuk kipas dengan diamater tidak lebih dari 5-7 centimeter, memiliki banyak khasiat kesehatan. Banyak tumbuh liar di pematang sawah hingga pekarangan rumah, daun bernama latin centella asiatica ini manjur untuk meredakan stres.

Tidak sekadar mitos, khasiat daun Pegagan pun sudah diakui Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), yang tertuang dalam Permenkes No. 9 tahun 2016, tentang upaya pengembangan kesehatan tradisional melalui asuhan mandiri (self care), dengan pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan akupresur.

Dokter Ajeng beserta tim, didampingi Indah Kurniawati , perawat sekaligus ahli akupresur dari Puskesmas Halmahera Semarang, saat memberikan sosialisasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), termasuk pemanfaatan daun pegagan di Kantor Kelurahan Karangturi, Senin (10/2/2020). -Foto: Arixc Ardana

“Stres itu bukan penyakit, namun gejala, namun jika tidak ditangani bisa menyebabkan depresi. Sementara, Pemerintah dalam hal ini Kemenkes, mendorong masyarakat melalui PIS-PK, agar masyarakat dapat mandiri melalui kesehatan tradisional. Harapannya tidak kuratif lagi, namun promotif dan preventif,” papar dr. Ajeng dari Puskemas Halmahera Semarang, Senin (10/2/2020).

Di satu sisi, ada keterkaitan antara stres dan daun pegagan. Di antara beragam kandungan yang ada dalam daun yang juga dikenal sebagai daun kaki kuda atau antanan tersebut, memiliki kandungan yang berfungsi untuk menenangkan atau antiansietas, untuk mengurangi stres.

Lihat juga...