Miris! Merokok Menjadi Tren Anak Muda Sekarang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PADANG – Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Sumatera Barat, Nevi Zuairina menyampaikan, bahwa merokok adalah salah penyebab terbesar kanker. Penyebab yang satu ini dinilai bisa dicegah, dengan cara berhenti merokok.
“Bahan kimia dalam asap rokok memasuki aliran darah dan mempengaruhi seluruh tubuh manusia. Hal ini yang membuat anggapan rokok menyebabkan kanker bukan sekadar gurauan. Begitu banyak jenis kanker yang dapat berkembang di tubuh manusia akibat rokok,” katanya, dalam kegiatan Simposium Dokter dan Awam Dalam Rangka Peringatan Hari Kanker se-Dunia Tingkat Provinsi Sumatera Barat di Hotel Grand Inna Padang, Sabtu (15/2/2020).
Ia tidak menampik bahwa di Sumatera Barat sendiri jumlah perokok sangatlah banyak. Mirisnya lagi merokok seakan menjadi tren bagi anak muda sekarang. Hal ini juga yang menyebabkan kanker paru masih tertinggi dari penyakit lainnya di Sumatera Barat.
“Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin tinggi risiko kanker, jadi lebih baik berhenti secara total dari kebiasaan merokok ini,” tegasnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, mengatakan, hal yang diungkapkan oleh Yayasan Kanker Indonesia itu, merupakan pandangan yang benar terjadi di lapangan. Padahal dengan cara menerapkan pola hidup sehat, serta faktor risiko gaya hidup dapat menepis semua mitos-mitos tentang penyakit kanker.
“Untuk itu perlu terus intens mewaspadai dan menjaga kesehatan karena penyakit kanker tersebut dapat menyerang secara tiba-tiba,” ujarnya.
Menurutnya, upaya pengenalan dini terhadap penyakit kanker perlu diajarkan secara luas kepada masyarakat agar kematian mendadak dapat dihindari.