Nanik Merintis Usaha Bandeng Presto Khas Semarang Sejak 1995
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Mulai merintis sejak 1995, kini usaha bandeng resto duri lunak milik Nanik Suwarni terus berkembang. Tidak hanya melayani permintaan dalam Kota Semarang, namun juga sejumlah daerah lainnya di Jateng.
“Awalnya usaha ini dari keikutsertaan saya dalam program pelatihan yang digelar Dinas Perikanan Semarang (Dinas Kelautan dan Perikanan- saat ini), pada 1995,” papar pemilik usaha bandeng duri lunak, Nanik Suwarni, saat ditemui di sela pameran produk UMKM di kantor Kecamatan Gayamsari, Semarang, Selasa (18/2/2020).
Dari coba-coba tersebut, ternyata mendapat respons yang bagus dari konsumen.” Dahulu bandeng duri lunak belum dikenal seperti sekarang. Jadi, saya merintis pelan-pelan, produksi awal baru 5-10 kilogram. Ternyata responsnya bagus, permintaan juga naik,” jelas Nanik.

Diceritakan, tidak mudah untuk bisa menghasilkan produk bandeng presto yang berkualitas dan enak. “Pertama harus ada kehati-hatian, sebab alat untuk presto ini memiliki tekanan tinggi. Ke dua, dalam memilih bahan baku, juga harus teliti. Ikan harus segar dan bersih, sehingga produknya juga higienis,” lanjutnya.
Tantangan selanjutnya, berupa ketahanan produksi bandeng. “Kalau ikannya bersih, proses pembuatannya juga pas, bandeng presto ini bisa bertahan hingga seminggu di lemari pendingin, atau tiga hari di luar ruangan,” papar Nanik.
Dalam pemenuhan bahan baku, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan salah satu vendor. Pemilihan kerja sama tersebut untuk menjaga kualitas ikan yang digunakan.