OKU Targetkan Populasi Sapi Bertambah hingga 10.000 Ekor
PALEMBANG – Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan menargetkan populasi ternak sapi milik warga setempat bertambah hingga 10.000 ekor pada 2020, setelah masif melakukan inseminasi buatan pada 2019 hingga awal tahun ini.
Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, HM Kholid Mawardi, mengatakan pemkab menargetkan seluruh sapi betina yang produktif diinseminasi buatan menggunakan 1.673 ekor sapi sebagai akseptor.
“Target kami ada kelahiran 10.000 ekor pada 2020 ini, saat ini sudah ada sekitar 18.000 sapi yang diternak warga. Jika ini berhasil, artinya ada 28.000 ekor sapi,” kata Kholid, Sabtu (29/2/2020).
Setelah target ini tercapai, ia melanjutkan, pemerintah kabupaten berharap ada agen “besar” yang mau membeli sapi-sapi tersebut.
Sejauh ini, OKU Timur dikenal sebagai sentra peternakan dan penggemukan sapi di Sumsel, karena hampir 30 persen penduduk di kabupaten tersebut yang berjumlah total 639 ribu orang memiliki sapi sebagai aset keluarga.
Salah satunya sentra penggemukan sapi di Desa Nusa Tunggal. Sapi yang merupakan bibit lokal kemudian digemukkan dengan cara memberikan pakan dan suntikan seperti layaknya sapi brahman.
Kepala Dinas Perikanan dan Perternakan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Tubagus Sunarseno, mengatakan ribuan sapi itu diternakkan secara baik dalam sistem perternakan kandang komunal, sehingga terjamin kesehatannya. Ada juga yang dipelihara di kandang-kandang milik warga, semisal tidak bergabung dalam kelompok tani.
“Ribuan sapi ini siap dilepaskan ke pasaran, baik di dalam provinsi maupun luar provinsi,” kata dia.
Saat ini, sapi-sapi dari OKU Timur sudah menyebar ke daerah-daerah lain seperti Lampung, Jambi dan Bengkulu. Sebagian besar pedagang tertarik membeli sapi dengan berat sekitar 100 kg, dengan harga berkisar Rp14 juta per ekor.