Olahan Kuliner Berbahan Daun Kelor Miliki Nilai Gizi Tinggi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Pemanfaatan potensi bahan pangan yang ada di sekitar lingkungan bisa menjadi alternatif sajian kuliner.
Ni Wayan Srini, salah satu anggota PKK dari kelompok kerja (Pokja) Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) menyebut, daun kelor jadi salah satu alternatif bahan pangan. Wanita asal Desa Tri Dharmayoga Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel) itu mengaku daun kelor kaya manfaat.

Tanaman yang dikenal dengan merunggai dengan nama ilmiah Moringa oleifera itu kerap ditanam warga. Umumnya tanaman merupakan pagar hidup yang sengaja digunakan sebagai pembatas halaman dan kebun.
Sebagian warga di desanya kerap mengolah daun kelor sebagai sayuran. Selanjutnya anggota PKK pokja UP2K membuat kreasi sejumlah olahan daun kelor agar menjadi variasi makanan yang lezat.
Ni Wayan Srini menyebut olahan yang dibuat diantaranya puding atau agar-agar, bolu, nuget, mi, keripik, es krim jus kelor. Olahan berbahan kelor menurutnya menjadi alternatif agar tingkat konsumsi terutama bagi anak-anak lebih baik.
Sebab selama ini olahan kelor dengan hanya disayur jarang disukai anak-anak. Alternatif olahan kelor yang bergizi membuat anak-anak menyukai makanan tersebut karena tampilan lebih menarik.
“Tumbuhan yang sangat melimpah di wilayah kami ternyata bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi keluarga dan jika diolah dengan kreativitas, maka bisa menjadi nilai tambah bagi keluarga,” beber Ni Wayan Srini, saat dikonfirmasi Cendana News, Sabtu (15/2/2020).