Pedagang Musiman Manfaatkan Musim Panen Duku Baturaja
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Musim panen buah duku di Baturaja, Sumatra Selatan, dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang musiman di Lampung Selatan, untuk mendapatkan untung.
Wastini, salah satu pedagang di jalan Yos Sudarso,Teluk Betung, Bandar Lampung, mengaku sudah berjualan sejak awal bulan. Bersama sang suami ia memanfaatkan musim duku untuk mendapatkan penghasilan. Bermodal uang sekitar Rp2 juta, ia membeli puluhan karung buah duku.
Penjualan duku dilakukan menggunakan mobil bersama sang suami. Lokasi strategis menjadi tempat berjualan untuk mendapatkan konsumen yang akan pulang kerja, di dekat pelabuhan internasional peti kemas, Panjang. Buah duku dibeli dari pengepul dengan sistem karungan seberat masing-masing 20 kilogram. Satu kuintal duku lima karung.
Mendapatkan buah duku dari distributor, membuat ia sudah mendapatkan harga yang tinggi. Di tempat asalnya di Baturaja, duku yang baru dipanen hanya seharga Rp5.000. Pada level distributor, duku dibeli seharga Rp8.000, sehingga saat dijual eceran sudah mencapai harga Rp13.000 hingga Rp15.000 sesuai ukuran. Buah duku kerap dijual dalam ukuran kecil dan besar.
“Hasilnya lumayan, setelah kemarin sempat berjualan durian. Dengan modal yang masih ada, kami bisa beralih menjual duku, namun risikonya harus cepat terjual agar tidak busuk,” papar Wastini, saat ditemui Cendana News, Minggu (16/2/2020).
Harga eceran menurutnya diperhitungkan dari biaya distribusi buah duku. Pembeli umumnya memilih buah duku ukuran besar dengan ciri khas duku Baturaja tidak memiliki biji.
Meski demikian, tetap ada pedagang yang mengoplos duku Baturaja dengan duku lokal yang memiliki banyak biji. Kualitas duku yang berbeda, menurutnya akan mempengaruhi harga.