Pekarangan Rumah Bisa Jadi Sumber Gizi
Editor: Koko Triarko
Wirza Rahmi menyebut, peningkatan gizi keluarga tidak hanya menjadi tugas Puskesmas. Setiap desa memiliki peran untuk mendorong pemanfaatan potensi pekarangan. Alokasi Dana Desa (DD) saat ini bisa dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kesehatan. Dukungan bagi sektor kesehatan, menurutnya juga dilakukan oleh tujuh desa di Ketapang yang memberikan insetif bagi perawat desa untuk pelayanan kesehatan.
Selain perawat desa, peranan sejumlah bidan desa dalam mendorong peningkatan gizi keluarga sangat penting. Peningkatan gizi keluarga, terutama bagi balita, lansia akan mendukung pengentasan stunting. Sebab, Desa Bangunrejo, Kemukus di Ketapang, masih dalam tahap pengentasan stunting.
“Setiap desa bisa mengajak warganya menanam sayuran, memelihara unggas, ikan sumber protein hewani,” cetusnya.
Rohgiyanto, Kepala Desa Bangunrejo,Ketapang, mengaku telah mengajak warganya memanfaatkan pekarangan. Peningkatan derajat kesehatan yang berkelanjutan dilakukan setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan desanya sebagai locus stunting. Sebanyak 38 anak yang mengalami stunting terus dipantau dan mulai mendapat asupan gizi seimbang.
“Dukungan dalam bentuk anggaran dana desa untuk sektor kesehatan diberikan, dengan pemberian fasilitas bibit, polybag agar warga menanam sayuran bergizi,” cetusnya.
Sinergi lintas sektor melibatkan Puskesmas dilakukan dengan mengaktifkan fungsi Posyandu. Kader yang ditugaskan di masyarakat bisa memberikan edukasi pemanfaatan pekarangan. Desa juga memberikan fasilitas perpustakaan untuk sumber bacaan cara bercocok tanam, pemanfaatan buah dan sayur. Dengan adanya buku, bisa menjadi edukasi tentang kesehatan.