Pengamat: Kerjasama Ranpur Indonesia-Ukraina Menguntungkan
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
JAKARTA — Pengamat Militer Wibisono menilai penandatanganan kerjasama Indonesia dengan Ukraina, dalam meningkatkan kapasitas ranpur (kendaraan tempur), baik udara maupun laut yang dilakukan oleh pihak PT Pindad (Persero) dengan SPETS menguntungkan kedua belah pihak.
Ia menyebutkan bahwa kerjasama ini mencakup tiga hal.
“Pertama, exchange kunjungan tentunya di kunjungan itu ada pertemuan-pertemuan. Yang kedua adalah kerja sama di bidang industri pertahanan dan logistik. Yang ketiga adalah pertukaran informasi di bidang pertahanan dan kemiliteran,” kata Wibisono saat dihubungi, Selasa (11/2/2020).
Ia menilai kerjasama ini merupakan suatu langkah strategis Indonesia agar tidak bergantung pada China maupun Amerika Serikat dalam pengadaan peralatan militer.
“Ukraina terkenal sebagai produsen ranpur yang handal dengan harga yang lebih murah. Nampaknya Menhan yang sekarang belanja alutsista tidak bergantung pada China dan Amerika saja,” ujarnya lagi.
Ia juga menyatakan bahwa kerjasama dengan Korea pun mengarah pada pesawat tempur dan radar.
“Tentunya kerjasama ini menguntungkan kedua belah pihak,” tandasnya saat ditanyakan terkait prospek kerjasama ini kedepannya.
Wibisono menyampaikan bahwa Ukraina memiliki keinginan untuk bergabung menjadi negara anggota Asia-Europe Meeting (ASEM).
“Acuan sebagai anggota di dalam Asia-Europe Meeting ada kelompok dari Eropa, kemudian ada kelompok dari Asia. Jadi ada satu prosedur yang memang harus dilalui oleh Ukraina di dalam mengajukan diri sebagai anggota di dalam ASEM, dan semua ini lagi dalam proses,” ungkapnya.
Terkait tentang rencana pembelian Sukhoi dari Rusia, Wibisono menyatakan, kemungkinan akan tetap dilakukan.