Pengembangan Toga Dukung Pelestarian Jamu Tradisional
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
LAMPUNG — Pengembangan tanaman obat keluarga (Toga) yang dikelola oleh PKK Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) menjadi salah satu upaya dalam mendukung pengembangan jamu tradisional.
Sumali, Kepala Desa menyebutkan, 200 jenis toga yang ditanam di area balai desa setempat dapat dimanfaatkan warga yang membutuhkan, baik untuk bibit atau digunakan sebagai bahan jamu.
“Semua jenis tanaman jamu dikumpulkan dari warga agar toga yang dikelola bisa lengkap, sebagian ditanam oleh warga dalam kelompok dasa wisma sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu waktu,” beber Sumali saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (28/2/2020).
Sumali menyebut sejumlah tanaman obat keluarga tersebut sebagian bisa diolah menjadi bumbu. Selain itu keberadaan toga menjadi bahan baku bagi pengrajin jamu gendong di desa tersebut.
Pelestarian jamu tradisional dengan menggandeng Puskesmas menurut Sumali dengan cara edukasi. Sejumlah tanaman obat keluarga bisa digunakan dalam kondisi darurat seperti saat ada anggota keluarga yang sakit diare, demam.
“Lokasi balai desa ada di dekat sekolahan sehingga bisa menjadi tempat belajar siswa tentang obat tradisional,” papar Sumali.
Murtinah, pengrajin jamu tradisional di desa setempat mengaku musim penghujan jamu bisa menjaga stamina.
Sebagian jamu yang dibuat oleh wanita berusia 71 tahun tersebut terbukti berkhasiat. Jenis yang dibuat meliputi kunyit asam, jahe merah, beras kencur, sirih dan uyup uyup. Saat penghujan jamu jahe merah yang diseduh bisa menghangatkan tubuh dan menyehatkan.