Proyeksi Petumbuhan Ekonomi 2020 Tidak Diubah
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga memaparkan risiko dari perlambatan ekonomi China kepada Indonesia, akibat penyebaran virus corona. Menurutnya, disrupsi yang terjadi di Tiongkok dapat mengganggu kunjungan turis dari China.
Apalagi porsi wisatawan China di Indonesia mencapai 13 persen atau kedua terbesar setelah Malaysia. Dari sisi perdagangan, terjadi gangguan ekspor maupun impor, karena 27 persen impor nonmigas dan 16,7 persen ekspor nasional terkait langsung dengan China.
Selain itu, penyebaran virus corona ini juga berpotensi menurunkan harga komoditas terutama CPO dan batubara, yang menjadi komponen ekspor utama Indonesia. Dengan potensi perlambatan yang terjadi, maka penurunan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar satu persen, ikut berdampak ke Indonesia sebanyak 0,3 persen sampai 0,6 persen. (Ant)