Virus Corona Pengaruhi Sektor Perdagangan di Indonesia
JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengakui dampak merebaknya wabah virus corona novel terhadap sektor pariwisata dan perdagangan di Indonesia.
Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani, ditemui seusai rapat dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Senin (3/2), mengatakan penurunan kunjungan wisatawan asal Cina serta menurunnya kegiatan ekspor-impor ke Cina menjadi dampak merebaknya virus tersebut.
“Seperti Bali, sekarang sudah drop sekali. Sekarang turis Cina itu 1,7 juta orang, kalau tidak ada penerbangan dari Cina, ya hilang. Belum lagi kegiatan ekspor impor kita juga sekarang mulai menurun,” katanya.
Kendati tidak menjelaskan secara rinci, Hariyadi yang juga Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) itu menyebut penurunan kunjungan turis Cina begitu terasa di sejumlah wilayah, seperti Manado dan Bali.
Di Manado, di hari biasa total kunjungan wisatawan asal negeri panda bisa mencapai 70 persen, namun saat ini menurun hanya di kisaran 30 persen saja.
Sementara di Bali, di periode low season seperti saat ini sedianya pengusaha hotel bintang tiga masih mendapatkan kunjungan wisawatan hingga 40 persen. Tetapi, karena mewabahnya virus corona, kunjungan wisatawan disebutnya tidak melebihi 30 persen.
“Saya belum bisa konfirmasi angkanya, tapi kalau dengar laporan teman-teman, di sana (Bali) itu dampaknya bukan hanya dari turis Cina saja, tapi juga turis yang lain juga batal, seperti dari Eropa. Ini yang kami khawatirkan,” imbuhnya.
Ada pun terhadap kegiatan ekspor impor, Hariyadi menuturkan selain terkendala masalah administrasi, banyak pula pabrik yang ditutup, karena dampak virus corona dan diperpanjangnya masa liburan imlek.