Warga Malang Galang Donasi Lukis Payung untuk Mbah Rasimun

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MALANG – Nama Mbah Rasimun atau Mbah Mun yang dikenal sebagai maestro seni payung kertas, tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Malang.

Bahkan atas dedikasinya yang sangat tinggi dalam melestarikan seni dan budaya Indonesia yakni payung mutho atau biasa disebut payung kertas, Mbah Mun sempat mendapatkan penghargaan dari Sri Paduka Mangkunegoro IX, raja Kasunanan Surakarta.

Namun di usianya yang semakin senja, Mbah Mun (95) tidak lagi bisa memproduksi banyak payung kertas yang menjadi mata pencahariannya selama ini.

Melihat kondisi tersebut, para seniman dan beberapa komunitas di Malang mengajak masyarakat untuk menggalang donasi pensiun Mbah Mun.

Perwakilan seniman sekaligus pengurus Dewan Kesenian Malang (DKM), Yuyun Sulastri, menjelaskan bahwasanya kegiatan galang donasi pensiun mbah Mun diharapkan menjadi awal untuk bisa mengetuk kebijakan pemerintah agar lebih peduli dengan seniman atau atlet yang usianya sudah senja.

Karena mereka sudah tidak bisa produksi lagi ataupun beraktivitas sesuai dengan kemampuan sebelumnya.

Salah satu masyarakat turut berdonasi melukis di atas payung, di Car Free Day (CFD) jalan Ijen, Minggu (16/2/2020). Foto: Agus Nurchaliq

“Kegiatan kami di sini mengajak masyarakat untuk melukis payung bersama-sama, dimana nantinya karya mereka akan dipamerkan di gedung DPRD kota Malang. Sekaligus dijual atau setengah dilelang sesuai dengan harga sepantasnya sehingga uang yang terkumpul bisa kita sumbangkan ke Mbah Rasimun,” jelasnya saat ditemui di Car Free Day (CFD) jalan Ijen, Minggu (16/2/2020).

Lihat juga...