AMMUBA Unjuk Rasa Kelangkaan Obat ODHA

Editor: Koko Triarko

BEKASI – Aliansi Muda Mudi Bersama ODHA (AMMUBA) Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi di depan pintu masuk kantor Pemkot, di jalan A Yani, menuntut pemerintah setempat untuk memperhatikan penyediaan obat bagi penyandang HIV/AIDS (ODHA).

“Aksi ini adalah bentuk advokasi bagi penderita HIV/AIDS, atas kelangkaan obat yang terjadi di sejumlah rumah sakit sejak akhir 2019” ungkap koordinator aksi, Richie Ramdhani, di sela aksi, Kamis (12/3/2020).

Mereka menilai, Dinkes Kota Bekasi terkesan tutup mata akan kelangkaan obat ARV bagi penyandang ODHA di wilayah setempat, karena belum ada keterangan pasti untuk menenangkan penyandang ODHA. Sehingga ,dikhawatir jika tanpa perhatian ODHA di Bekasi kian meningkat.

Koordinator aksi, Richie Ramdhani, -Foto: M Amin

Padahal, tegas Richie, Kota Bekasi menjadi urutan ke dua terbesar di wilayah Jabar dengan penderita ODHA mencapai 1.400 lebih. Data tersebut penyandang yang rutin mengkonsumsi obat ARV, dan sekarang terjadi kelangkaan.

Sementara organisasi Rumah Sebaya, mencatat ada 4500 penyandang ODHA di Bekasi. Dalam aksi tersebut, mereka menyoroti kinerja Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang dinilai tidak terbuka terkait stok obat ODHA, hingga mengakibatkan kegelisahan di kalangan peyandang.

“Kami minta Pemkot Bekasi mengganti Kepala Dinas Kesehatan. Karena tidak terbuka dalam menyampaikan informasi dalam segala hal. Dikonfirmasi sudah di jalan, tetapi di lapangan obat langka,” ujar Richie, menilai Dinkes hanya diam atas kelangkaan ARV.

AMMUBA mendesak pemerintah Kota untuk memprioritas kebutuhan obat ARV untuk teman-teman ODHA. Meminta Pemkot Bekasi, agar menjalankan prosedur pelayanan penyediaan obat dengan sistem maksimal, melalui koordinasi cepat dengan menteri.

Lihat juga...