Corona Merebak, UKM di Tulungagung Produksi APD

Hasilnya, tiga kelompok sukarelawan penjahit bergabung. Mamik berharap produksi 10 ribu APD untuk tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 itu bisa rampung dalam kurun sepekan ke depan.

“Kebutuhannya sangat mendesak. Semakin cepat selesai akan semakin bagus,” ujarnya.

Kendati saat ini fokus memproduksi APD untuk IDI Bogor, Mamik mengatakan pihaknya tidak akan mengabaikan kebutuhan APD sejenis untuk tim kesehatan yang menangani pasien terkait Covid-19 di Tulungagung.

“Kami tentu juga akan pikirkan itu (bantuan APD untuk tenaga medis pelaksana penanganan pasien corona di RSUD dr. Iskak Tulungagung dan puskesmas-puskesmas penyangga di bawahnya) setelah target bantuan 10 ribu APD untuk IDI Bogor selesai dan terkirim,” ujarnya.

Dijelaslkan, bahan spunbond polypropylene yang digunakan untuk pembuatan baju APD tenaga medis itu merupakan material non-woven, sama seperti yang digunakan dalam “disposable masker” yang biasa dipakai sehari-hari.

Sampel baju APD ini telah dikonsultasikan dan disetujui dengan IDI kota Bogor, baik Model dan bahan material yang di gunakan.

Pihaknya rela mengeluarkan biaya tambahan untuk upah jahit bagi relawan yang membantunya.

Tentunya, dengan pedoman jahit yang ditetapkan, yakni kebersihan, kerapihan jahit, dan ketepatan menjahit.

“Awalnya mau berkontribusi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Setelah berpikir terdapat stok bahan baku yang ada, lantas kami (tulip craft) inisiatif untuk membuat APD. Setelah contoh diterima pihak IDI, mereka menerima,” katanya. (Ant)

Lihat juga...