Dua Perawat Status ODP di RSUP Sanglah Diisolasi

DENPASAR – Dua perawat RSUP Sanglah, Denpasar, Bali dengan status orang dalam pengawasan (ODP) menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit tersebut.

“Dari perkembangan pasien yang bertambah, jadi membutuhkan tenaga ekstra karena tenaga keperawatan di sini cukup terbatas. Dengan perkembangan pasien itu, rupa-rupanya ada yang perawat yang kelelahan, dua orang itu demam, batuk. Karena ada demam, batuk, maka kita masukkan dalam perawatan pengawasan,” kata Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar, dr. I Wayan Sudana di Denpasar, Kamis (12/3/2020).

Ia mengatakan, dua perawat tersebut memiliki riwayat pernah memberikan pelayanan dan perawatan di RSUP Sanglah dan kondisinya kelelahan.

“Usaha kita dengan mengupayakan menarik beberapa tenaga yang sudah terlatih Pencegahan Pengendalian Infeksi, tenaga terlatih dan itu akan kita tarik. Jumlahnya sesuai perhitungan perkembangan pasien. Kita juga bersurat ke provinsi untuk meminta bantuan tenaga untuk merawat pasien terinfeksi. Kita butuhkan 16 tenaga dan kita punya sekarang 20 perawat di ruang itu. Jadi, diperkirakan butuh 36 perawat,” katanya.

Ia mengatakan, dua perawat tersebut saat ini berada di ruang isolasi. “Jadi kalau sehat-sehat boleh pulang. Sudah ada prosedur, ya. Bagaimana dia menangani pasien menggunakan APD seperti apa itu semua sudah ada prosedurnya,” ucapnya.

Wayan Sudana menjelaskan, jika kasus meningkat pihaknya sepakat terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali.

“Jadi, ada beberapa skenario, dan saat ini kita cukup menggunakan ruang isolasi yang sudah siap di masing masing rumah sakit, seperti RSUP Sanglah, RSUD Sanjiwani Gianyar, RSUD Tabanan, dan RSUD Buleleng. Ketika ada penambahan jumlah, ada lagi ruangan lain yang bisa dikosongkan dan dialihfungsikan untuk perawatan pasien,” katanya.

Lihat juga...