Kelapa Muda di Bandarlampung Terpaksa Dipasok dari Luar Daerah
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
LAMPUNG — Lahan pertanian di Bandarlampung yang berkurang untuk menanam kelapa yang berimbas kepada pasokan membuat penjual kelapa muda terpaksa mendatangkan bahan baku dari luar daerah seperti Lampung Selatan(Lamsel) dan Pesawaran.
Safandi, penjual kelapa muda di Jalan Cut Nyak Dien, Tanjung Karang Pusat menyebut sudah sangat sulit mendapatkan kelapa muda di wilayah Bandarlampung. Dalam kondisi normal dalam sepekan ia membutuhkan kelapa muda hingga 700 butir dengan rata rata perhari dijual sebanyak 100 butir.
“Pasokan dari sentra pertanian kelapa didatangkan oleh pengepul dari luar daerah,” terang Safandi saat ditemui Cendana News, Senin (2/3/2020)
Sekali pengiriman Safandi menyebut ia memilih jenis kelapa hijau polos dan kelapa hijau cupit merah (CM). Jenis cupit merah atau bagian kulit berwarna merah muda kerap disukai pelanggan.
Permintaan akan kelapa muda saat kondisi normal menurut Safandi berkisar 60 hingga 100 butir per hari. Jumlah tersebut dipastikan meningkat saat bulan suci Ramadan yang akan tiba. Sebab kelapa muda dengan kesegaran daging buah serta air yang manis bisa menjadi pelepas dahaga
Ia menjual kelapa muda hasil pertanian kepada konsumen dengan harga bervariasi. Jenis kelapa hijau polos dijual seharga Rp8.000, jenis kelapa hijau CM seharga Rp15.000, kelapa hijau rebus dengan rempah rempah dijual Rp25.000 per butir.
Ahmad, pengepul buah kelapa asal Desa Gandri menyebutkan, selain mengambil dari petani, ia juga menanam kelapa dengan sistem tumpangsari. Ratusan tanaman kelapa umumnya ditanam pada tepi kebun pisang, kelapa pada kawasan regisrter 1 Way Pisang.