NUNUKAN – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan, Kalimantan Utara, terus melakukan tindakan-tindakan mengantisipasi masuknya virus corona atau Covid-19 di wilayah kerjanya, dengan memeriksa kondisi para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Negeri Sabah, Malaysia.
Seperti yang dilakukan di penampungan TKI deportasi di Rusunawa Jalan Ujang Dewa, Kelurahan Nunukan Selatan, bersama dengan PMI dan Dinas Kesehatan Pemkab Nunukan.
Koordinator KKP Nunukan, dr. Baharullah di Nunukan, membenarkan pihaknya terus melakukan langkah antisipasi sebagaimana instruksi dari Kementerian Kesehatan RI, dengan melakukan pemantauan rutin kepada pelintas batas dari Malaysia, terutama TKI yang deportasi.
Hal ini ditempuh, guna memastikan tidak ada pelintas batas atau TKI deportasi yang mengalami gangguan kesehatan, khususnya berkaitan dengan ciri-ciri terdampak virus corona.
Selain pemeriksaan TKI deportasi di penampungan sementara, KKP Nunukan juga memeriksa di Pelabuhan Tunon Taka, melalui scanner thermal yang telah dipasang di pintu masuk terminal pelabuhan.
Pemeriksaan ini, katanya, salah satu bagian pencegahan masuknya virus corona di wilayah kerjanya ,dengan memperketat pemeriksaan, terutama berkaitan dengan suhu badan pelintas batas.
Namun, kata dia, sampai sekarang belum ada pelintas batas atau TKI deportasi yang terdeteksi terjangkit virus corona, meskipun dari luar negeri. Hanya saja, beberapa TKI deportasi mengalami gejala demam atau batuk-batuk, tetapi belum masuk kategori gejala semacam itu.
“Kami terus melakukan pemantauan secara rutin tiap hari di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, dan TKI deportasi di penampungan sementara di Rusunawa,” ucap dr Baharullah. (Ant)