Memahami Posisi Istimewa Matahari, Equinox Maret

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Equinox pada tahun ini tercatat sebagai equinox terawal selama 124 tahun. Dilaporkan, equinox terjadi 18 jam lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. 

Staf Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) Mohammad Rayhan menjelaskan yang dimaksud dengan equinox adalah gerakan Matahari yang terbit pas di titik Timur dan terbenam pas di titik barat.

“Ini terjadi karena Bumi bergerak dengan kemiringan 23,5 derajat terhadap Matahari. Hal ini menyebabkan sinar Matahari tidak selalu tepat mengenai bagian tengah Bumi atau ekuatorial atau khatulistiwa,” kata Rayhan, Senin (23/3/2020).

Staf Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Mohammad Rayhan saat dihubungi, Senin (23/3/2020). -Foto Ranny Supusepa

Selama setengah tahun, Matahari akan berada di belahan utara Khatulistiwa dan selama setengah tahun lainnya ada di belahan selatan Khatulistiwa.

“Ketika berpindah dari belahan ini, Matahari melintasi garis Khatulistiwa. Inilah yang disebut equinox,” urainya.

Posisi istimewa Matahari ini, kata Rayhan, ada dua, yaitu equinox dan solstice. Solstice merupakan posisi Matahari pada titik Utara terjauh atau titik Selatan terjauh.

“Equinox terjadi pada Maret dan September tiap tahunnya. Dengan variasi tanggal antara 19 hingga 21 Maret dan antara 21 hingga 23 September. Tergantung posisi negara tersebut dimana,” ucapnya.

Pada equinox tahun ini, dengan mengikuti waktu GMT, pukul 03.49 tanggal 20 Maret, Matahari muncul sekitar 80 kilometer arah selatan Gorontalo lalu bergerak menuju bagian belahan utara Bumi dan muncul di Northen Hempshire.

Lihat juga...