Norwegia Meminta Penyelenggaraan Olimpiade Diundur

Pemenang medali emas Olimpiade tiga kali, Tadahiro Nomura dan Saori Yoshida, menyalakan Api Olimpiade di kawah Olimpiade disaksikan Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori, di Higashi-Matsushima, prefektur Miyagi, utara Jepang, Jumat (20/3/2020) – Foto Ant

JAKARTA – Komite Olimpiade Nasional Norwegia (NOC) meminta, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunda penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, sampai pandemi virus corona bisa dikendalikan.

Melalui sebuah surat yang dikirimkan kepada IOC, NOC menyampaikan rasa memprihatinkan, terhadap pandemi COVID-19. Dan situasi kesehatan masyarakat baik nasional maupun internasional. “Rekomendasi tegas kami adalah, bahwa Olimpiade di Tokyo tidak boleh diadakan sebelum situasi COVID-19 benar-benar terkendali pada skala global,” kata Nowergia, di dalam surat itu, Sabtu (21/3/2020).

Penasihat komunikasi NOC, Sofie Olsen menekankan, IOC diminta membuat keputusan sesegera mungkin, sehingga semua pihak bisa mendapatkan kesempatan yang adil dalam mempersiapkan diri. Federasi renang Amerika Serikat, juga meminta penyelenggaraan Olimpiade Tokyo ditunda. Hal yang sama juga direkomendasikan federasi renang Prancis.

Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Slovenia, Bogdan Gabrovec menyebut,  Olimpiade Tokyo 2020 harus ditunda. Permintaan Gabrovec menjadi seruan berikutnya, dari rangkaian suara yang menyerukan agar penyelenggaraan olimpiade di tahun ini ditunda.

“Olimpiade tidak bisa digelar pada Juli, sesuai dengan prinsip Olimpiade. Di luar hal-hal lain, para atlet sama sekali tidak memiliki peluang yang setara dalam kondisi seperti ini, guna mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade. Tak ada salahnya menggelar Olimpiade pada 2021, ketika saat itu situasi akan tenang. jika itu tak terjadi, Olimpiade tidak akan sepenting berjuang untuk bertahan hidup,” kata Gabrovec.

Atlet-atlet Slovenia disebutnya, tak bisa berlatih dalam kelompok-kelompok, setelah pemerintah negara tersebut melarang semua sosialisasi di ruang publik. Slovenia, yang berbatasan dengan Italia, Austria, Hungaria dan Kroasia, sejauh ini sudah mengkonfirmasi 341 kasus virus corona dengan satu korban meninggal dunia.

Lihat juga...