Pelestarian Ekosistem Pantai Jadi Perhatian Pokdarwis Ragom Helau

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Pascatsunami 22 Desember 2018 lalu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ragom Helau terus memprioritaskan perbaikan kerusakan ekosistem di wilayah pantai Barat Lampung Selatan. Terumbu karang yang rusak terangkat ke daratan dikembalikan ke habitat asalnya agar bisa kembali menjadi media tumbuh.

Rohmat, ketua Pokdarwis Ragom Helau, Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni menyebutkan, kerusakan bawah air (under water) wilayah perairan terlihat dari terangkatnya sejumlah koral produktif yang sebelumnya menjadi habitat bagi ikan hias di wilayah tersebut.

“Sebagian koral dan karang yang sudah terangkat ke daratan akibat tsunami mati namun ada jenis yang bisa dikembalikan agar bisa menjadi habitat sekaligus rumpon persembunyian bagi berbagai jenis ikan hias yang ada di sekitar pulau Mengkudu,” terang Rohmat saat dikonfirmasi Cendana News di Bakauheni, Rabu (18/3/2020).

Penanaman kembali dilakukan dengan sistem transplantasi menggunakan kerangka besi, stupa yang dibuat dari semen. Sejumlah terumbu karang yang sudah mati bahkan bisa digunakan kembali sebagai media pengikatan.

Bersama pemerhati lingkungan, anggota Pokdarwis melakukan proses penanaman secara rutin. Penanaman dikonsep dalam kegiatan adopsi terumbu karang dengan jumlah mencapai ratusan unit hasil tranplantasi.

Rohmat mengungkapkan, selain pelestarian alam bawah air, pelestarian di daratan juga dilakukan. Sejumlah tanaman yang rusak akibat tsunami kembali ditanam, di antaranya ketapang, kelapa, mutun dan trembesi. Penanaman mengambil lokasi di sisi pesisir pulau Sumatera dan pulau Mengkudu.

Bibit terumbu karang yang akan ditransplantasikan ke media tanam disiapkan oleh Rohmat, ketua Pokdarwis Ragom Helau Desa Totoharjo Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan, Rabu (18/3/2020). Foto: Henk Widi
Lihat juga...