Pemuda Desa Pasuruan Swadaya Dirikan Bilik Disinfektan

Editor: Koko Triarko

Memanfaatkan material aluminium, baja ringan, dan bisa dilakukan bongkar pasang membuat bilik disinfektan mudah dipasang dan diaplikasikan di berbagai tempat.

Sugeng Hariyono menyebut, pembuatan bilik disinfektan merupakan bagian dari kepedulian mencegah Covid-19. Sebelumnya, pemuda desa Pasuruan juga dilibatkan dalam penyemprotan disinfektan.

Penyemprotan disinfeksi, menurutnya telah dilakukan pada area rumah warga, pasar, masjid, gereja dan fasilitas umum. Pembuatan bilik disinfektan menjadi upaya pemuda setempat menekan penyebaran Covid-19.

“Langkah pencegahan dengan cara sederhana dilakukan, agar ikut mendorong warga menjaga kebersihan dan tetap bisa datang ke balai desa,” beber Sugeng Hariyono.

Sementara itu, Sumali, Kepala Desa Pasuruan mengapresiasi peran serta pemuda di desanya yang memiliki ide kreatif dan inovatif. Ide yang diaplikasikan menciptakan teknologi tepat guna, yaitu bilik disinfektan memiliki manfaat bagi warga setempat.

Keberadaan bilik disifektan, menurutnya sangat berguna, karena meski ada edaran melakukan work from home, sejumlah aparatur desa masih tetap bekerja di kantor. Apalagi, aparatur desa yang bertugas sebagai anggota Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, tetap harus ke kantor desa.

“Aparatur desa Pasuruan,warga yang mengurus sejumlah dokumen, bisa melewati bilik disinfeksi untuk mencegah virus, karena pencegahan sangat penting,” tuturnya.

Bilik disinfektan yang dibuat dengan ukuran panjang 1,5 meter dan tinggi 2 meter tersebut dipasang pada pintu masuk kantor desa. Sebelum aparatur desa masuk ke kantor desa, proses disinfeksi dilakukan dengan mudah.

Di dalam bilik sudah disediakan cairan disinfektan dan kipas yang akan menyebarkan cairan tersebut. Selama di dalam bilik, disarankan untuk memejamkan mata dan menahan napas.

Lihat juga...