Pendidikan Vokasi Lebih Dibutuhkan Dunia Kerja
BOGOR – Pendidikan vokasi yang banyak memberikan materi praktik dinilai sebagai pendidikan sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri, karena memiliki dasar keterampilan praktis serta spesifik.
“Pendidikan vokasi ini seyogyanya menjadi perhatian serius dari pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan, karena pendidikan vokasi ini yang lebih banyak dibutuhkan dunia kerja di Indonesia,” kata Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, Dadang Hermawan, melalui telepon selulernya, Senin (30/3/2020).
Menurut Dadang, konsep pendidikan vokasi ini sebenarnya sudah lama ada, tapi penerapannya masih berjalan lambat, karena pengelolanya, termasuk dosen dan gurunya, semuanya berlatar belakang akademisi.
“Perlu diperbanyak tenaga pengajar dari industri dengan cara rekognisi pembelajaran lampau,” katanya.
Alumni Magister Manajemen Universitas Udayana Bali ini menilai, di sisi lain paradigma masyarakat Indonesia masih ingin mengejar gelar akademis kesarjanaan, daripada keterampilan praktis tertentu yang dibutuhkan di dunia kerja.
“Padahal, pendidikan vokasi juga ada gelarnya,” katanya.
Menurut dia, ke depan pemerintah akan mendorong pendidikan vokasi menjadi populer dan diminati masyarakat. “Sudah ada regulasinya, mulai dari peraturan menteri, peraturan pemerintah, sampai undang-undang,” katanya.
Dadang Hermawan yang saat ini sedang menjalani proses seleksi jabatan pimpinan tinggi madya di Kemendikbud, menjelaskan perlu dilakukan beberapa langkah untuk menjadikan pendidikan vokasi benar-benar diminati masyarakat.
Pertama, sosialisasi berkesinambungan dengan konten-konten yang menarik minat generasi muda, bahwa pendidikan vokasi adalah pendidikan tepat dan alumninya dibutuhkan dunia kerja dan wirausaha.