Penjualan Sukuk Ritel SR012 Ditetapkan Sebesar Rp12,1 Triliun
JAKARTA – Pemerintah menetapkan hasil penjualan sukuk ritel seri SR012 sebesar Rp12,14 triliun. Dengan jumlah jangkauan investor di seluruh Indonesia mencapai 23.952 investor.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyatakan, hasil pemesanan itu melebihi total target penjualan 28 mitra distribusi, yang ditetapkan sebesar Rp7,66 triliun.
Dari jumlah investor tersebut, sebanyak 8.136 investor atau (33,97 persen) merupakan generasi milenial. Dan 88 investor adalah generasi Z atau di bawah 19 tahun, dengan nilai pembelian Rp3,56 miliar. Investor baru untuk instrumen ini tercatat mencapai 9.743 investor atau 40,68 persen, yang didominasi oleh generasi milenial sebanyak 3.856 investor atau 39,58 persen.
Berbagai faktor yang mempengaruhi tingginya minat investor terhadap obligasi ritel tersebut antara lain, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia 7DRR, tingginya minat terhadap penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), strategi pemasaran yang tepat dan intensif serta kupon yang masih kompetitif.
Dari sisi profesi, kelompok wirausaha mendominasi pemesanan SR012 yaitu hingga 7.532 investor atau 31,45 persen dengan volume terbanyak yaitu Rp5,57 triliun atau 45,89 persen. Proporsi jumlah investor dari PNS/TNI/Polri (7,3 persen) tercatat mengalami peningkatan dari pembelian SR011 (5,19 persen) dan ORI016 (6,27 persen).
Berdasarkan wilayah, Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta masih mendominasi pemesanan yaitu mencapai 14.056 investor atau 58,69 persen. Dengan total volume investasi Rp6,51 triliun atau 53,61 persen. Namun, volume pemesanan di Indonesia Bagian Tengah sebanyak 10,16 persen, tercatat mengalami kenaikan dari pemesanan SR011 (7,55 persen) dan ORI016 (8,03 persen).