Petani Timun Benih di Lamsel Terdampak Cuaca
LAMPUNG – Sejumlah petani timun benih di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, terkendala cuaca. Hujan dan angin kencang membuat tanaman timun benih sebagian membusuk.
Hendra, petani timun benih menyebut, jenis timun tersebut merupakan tanaman yang akan dipanen bagian biji. Saat memasuki buah tua ditandai dengan warna kuning, ajir atau patok tanaman roboh imbas angin kencang disertai hujan.
Angin kencang dan hujan yang terjadi malam hari, membuat sejumlah tanaman roboh dan berimbas pada buah timun benih yang bisa dipanen usia 60 hari tersebut sebagian busuk.

Menegakkan ajir dilakukan petani untuk menyelamatkan buah agar tidak membusuk. Hendra yang menanam lima paket (1000 benih) atau 5.000 benih melakukan budi daya timun tipe 28 dan 34.
Angin dan hujan, menurut Hendra berimbas kualitas timun benih menurun. Sebab, kadar air benih yang dihasilkan akan meningkat. Pemanenan timun benih akan dilakukan bertahap sembari menunggu kondisi cuaca membaik. Buah akan dipanen dengan tanda siap panen berupa daun yang mulai mengering. Sebab, pemanenan akan dilakukan saat kadar air buah mulai menurun.
“Saat cuaca dominan hujan disertai angin kencang,tanaman sebagian roboh, apalagi hasil buah cukup melimpah, ajir penyangga tidak kuat menahan beban, sebagian buah terpaksa dikurangi terutama yang sudah terlanjur ambruk,” ungkap Hendra, di lahan miliknya, Senin (9/3/2020).