Petugas Pelabuhan-Bandara di Sikka Bergantian Gunakan ‘Thermo Gun’
Editor: Makmun Hidayat
Kordinator bidang pintu masuk gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka ini menyebutkan, bagi kapal pengangkut kontainer semuanya sudah memiliki alat thermo gun atau alat pengukur suhu tubuh ini sehingga pihaknya tidak terlalu kesulitan melakukan pemeriksaan terhadap anak buah kapalnya.
Menyiasati kekurangan alat maka petugas medis saran dia, bisa menggunakan thermometer bila situasinya mendesak dan saat bersamaan alat tersebut sedang dipergunakan di Pelabuhan Laurens Say dan Bandara Frans Seda.
“Saya berharap alat thermo gun perlu ditambah karena kami kewalahan bila harus memeriksa penumpang kapal Pelni dalam jumlah yang banyak. Kami sudah sampaikan ke Pemerintah Kabupaten Sikka,” ungkapnya.
Selain itu, Tesen juga meminta agar ada penambahan petugas medis untuk membantu pemeriksaan di Pelabuhan Laurens Say Maumere bila ada kapal penumpang milik Pelni yang masuk karena petugas KKP hanya 3 orang saja.
Bahkan dirinya bersama petugas KKP Maumere minim istirahat karena kapal barang dan penumpang selalu bersandar di Pelabuhan Laurens Say hampir setiap harinya.
Sementara itu Alexander, anggota KKP Maumere lainnya menjelaskan,saat pemeriksaan penumpang kapal Pelni KM.Lambelu yang bersandar di Pelabuhan Laurens Say pihaknya kewalahan karena hanya satu alat thermo gun.
Pihaknya mengusahakan pemeriksaan terhadap penumpang yang naik terlebih dahulu sementara penumpanng yang hendak turun dilakukan belakangan dan pemeriksaannya dilakukan secara bertahap satu per satu.
“Waktu kapal Lembelu masuk kami butuh waktu 6 jam lebih untuk memeriksa penumpang yang naik dan turun di Pelabuhan Laurens Say karena alatnya hanya satu sementara penumpangnya ratusan orang,” tuturnya.