Positif Covid-19 di Kota Bekasi Jadi 19 Orang
Editor: Makmun Hidayat
Sementara itu Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, ditemui ditempat terpisah mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bekasi, saat ini tengah mengupayakan optimalisasi ketersediaan bed (tempat tidur) menyusul meningkatnya angka Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di wilayah setempat.
“Trend Covid-19 di Kota Bekasi semakin lama semakin tinggi, baik yang ODP maupun PDP,” ungkap Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto ditemui dilokasi penyemprotan disinfektan Gereja Santo Arnoldus, Bekasi Timur, Kamis (26/3/2020).
Dikatakan Pemkot Bekasi akan melakukan upaya konsinyasi dengan memanggil seluruh pihak Rumah Sakit swasta dan RSUD Kota Bekasi sendiri terkait dengan optimalisasi bed yang ada.
Menurutnya, antrean menunggu hasil rapid test, yang telah dilaksanakan masih banyak ditunggu nanti jika hasil sudah keluar maka akan segera diumumkan.
Dalam kesempatan itu dia juga mengatakan bahwa beberapa tempat belanja di Kota Bekasi per hari ini seperti Mega Mall (MM) sudah mulai tutup juga, kemudian Giant, SMB, memang situasinya sudah demikian luar biasa sehingga harus ada kesadaran.
“Saya kira kita tidak perlu lagi harus melihat dampak ekonomi karena keselamatan itu yang utama. Kita punya duit tapi kemudian sakit juga gak ada artinya. Yang sakitnya kita berpotensi membuat orang lain ikut sakit karena virus ini bersifat menyebar,” paparnya.
Dia menegaskan bahwa dampak corona ini juga mempengaruhi pendapatan daerah yang menurun drastis. “Sebelumnya bisa Rp10 miliar kini paling sekitar Rp2 miliar. Artinya, perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi Tahun Anggaran 2020 ini menurun dampak adanya virus Covid-19 ini,” ungkapnya.