Produksi Masker Home Industri Capai 10 Ribu per Hari
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Merebaknya virus corona, membuat permintaan masker sebagai pelindung pertama dari penularan penyakit tersebut, mulai dari produksi pabrikan hingga home industri juga meningkat.
Hal tersebut dirasakan oleh pelaku usaha masker home industri di Kampung Masker, Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, Semarang. Pembuatan dan penjualan masker di tingkat pengrajin, di wilayah tersebut meningkat hingga 100 persen.
“Sebelum terjadi wabah virus corona, permintaan jumlah masker dalam sehari sekitar 5000 ribu masker. Sekarang permintaan naik, menjadi sekitar 8-10 ribu masker dalam sehari, permintaan ini untuk mensuplai kebutuhan distributor,” papar ketua pengrajin masker, Aswadi saat ditemui di Kampung Masker Semarang, Jumat (13/3/2020).
Dipaparkan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya mengaku kesulitan. “Kita kewalahan karena jumlah permintaan masker tersebut, meningkat 100 persen. Sementara, jumlah pengrajin masker disini hanya 20 orang,” lanjutnya.
Aswadi menambahkan, untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut, pihaknya kemudian memberdayakan para ibu rumah tangga di lingkungan Kampung Masker.
Disatu sisi, pihaknya memastikan kualitas masker home industri di Kampung Masker tersebut, sudah sesuai dengan SNI.
“Sudah ada SNI nya, jadi bisa dipastikan kualitasnya. Termasuk faktor kebersihannya, juga kita standarisasi,” lanjutnya.
Aswadi menandaskan, untuk menjaga kualitas masker pihaknya juga menggunakan material sesuai standar. Terdiri beberapa lapisan kain katun halus dan bahan sintetis, serta dilapisi kain penyaring pada masker hasil produksi.