Ratusan Orang di Turki Ditangkap karena Unggahan Provokatif Soal Covid-19
ISTANBUL – Pihak berwenang Turki, menangkap ratusan orang atas unggahan di media sosial mengenai pandemi COVID-19 yang dianggap provokatif.
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu menyebut, hampir 2.000 akun media sosial diidentifikasi membuat unggahan provokatif terkait corona. Dan tercatat ada penahanan terhadap 410 orang yang berupaya memicu kerusuhan. Sebagian besar akun tersebut terhubung dengan kelompok militan.
Hanya saja Soylu tidak memaparkan informasi lebih lanjut mengenai identitas rinci pelaku. “Sebagian pelaku ditahan atas unggahan yang memperlihatkan anak-anak muda mengejek orang tua, yang masih keluar rumah ketika ada kebijakan karantina wilayah,” kata Soylu.
Unggahan semacam itu dianggap menjadi sumber kemarahan publik. Pemerintah Turki sebelumnya pernah dituduh mengambil tindakan keras terhadap kejadian di media sosial, untuk membatasi kritik kepada mereka. Namun pemerintah membantah hal itu dengan menyebut, pengawasan ketat di ranah daring diperlukan, demi menjamin keamanan masyarakat.
Mengenai pandemi COVID-19, Turki mencatat ada 1.872 kasus infeksi, yang merupakan jumlah total per Rabu (25/3/2020). Jumlahnya melonjak naik 343 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Tercatat ada 44 kasus infeksi yang berujung pada kematian.
Sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, kafe, dan bar ditutup. Kegiatan ibadah masal dilarang untuk sementara, beragam pertandingan olahraga dan penerbangan juga ditangguhkan. Soylu mengapresiasi masyarakat Turki, yang mematuhi anjuran pembatasan sosial untuk menahan penyebaran infeksi virus corona. Peraturan yang lebih ketat, seperti jam malam disebutnya, mungkin tidak diperlukan.