Sanggar Wijaya Lestarikan Tarian Jawa Barat di TMII

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Sekumpulan anak usia belia terlihat gerak tubuhnya sangat lincah. Hentakan kaki seirama dengan putaran tubuh mungilnya.

Sesekali tangannya disibakkan ke atas, bawah serta ke atas dan samping. Selendeng warna cerah motif batik menguntai di lehernya, mempercantik gerakan tubuh mereka.

Selendang pun sesekali dikibaskan ke samping dan ke atas, seirama alunan musik khas Jawa Barat.

Dengan berkostum kaus warna biru dipadu celana hitam dan amben warna senada di pinggang, membentuk lekuk tubuh dalam setiap gerakan tarian. Ditampilkan saat mereka berlatih menari di Museum Olahraga Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Mereka adalah penari Sanggar Wijaya Museum Olahraga TMII, yang rutin belajar menari khas Jawa Barat, tiga kali dalam seminggu. Yakni hari Sabtu, Minggu dan Senin dari pukul 14.00-17.00 WIB.

“Alhamdulillah anak-anak sangat antusias untuk belajar tari khas Jawa Barat. Orang tua juga sangat mendukung anak-anaknya untuk cinta budaya dengan latihan tari di sini. Saya sangat bangga,” kata Jumanto, pelatih tari Sanggar Wijaya kepada Cendana News, Senin (9/3/2020) sore.

Jumanto, pelatih tari Sanggar Wijaya Museum Olahraga TMII saat ditemui di area Museum Olahraga TMII, Jakarta, Senin (9/3/2020) sore. Foto: Sri Sugiarti

Dalam pelestarian budaya, sanggar ini mengembangkan dua tarian daerah, yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Untuk tari khas Jawa Barat, jelas Jumanto, terdapat beberapa tingkatan pelatihan. Yakni tingkat dasar dengan belajar tarian dasar dalam gerakan yang mudah.

Tingkat satu, belajar tari Gumuruh dengan iringan lagu Kalakay Murag. Tingkat dua berlatih tari Larasati yang dipadukan lagu Jamparing Langit.

Lihat juga...