Tak Jadi Diarak, Ogoh-Ogoh se-Bali akan Difestivalkan

Ogoh-ogoh perayaan menjelang Nyepi. -Dok: CDN

DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster, memutuskan menggelar Festival atau Parade Ogoh-Ogoh se-Bali. Acara tersebut untuk mengapresiasi kreativitas dan inovasi generasi muda desa adat di Pulau Dewata, yang hasil karyanya tidak jadi diarak dalam rangkaian Hari Suci Nyepi Saka 1942.

“Mengingat kondisi saat ini, sebagai dampak wabah pandemi COVID-19, Pemerintah Pusat dan Gubernur Bali telah melarang kegiatan keramaian yang mengumpulkan banyak orang, sehingga pengarakan ogoh-ogoh serangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 tidak dapat dilaksanakan,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana, di Denpasar, Senin (23/3/2020).

Digelarnya festival, karena pemerintah daerah sangat memahami kondisi kecewa dan kurang puas generasi muda dan masyarakat Bali karena tidak adanya arak-arakan ogoh-ogoh Nyepi.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana – Foto Ant

“Bapak Gubernur mengapresiasi kreativitas para yowana atau generasi muda yang telah membuat ogoh-ogoh. Apalagi kreasi yang diciptakan secara umum telah menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan tanpa stereofoam, yang sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai,” jelasnya.

Kebijakan menggelar Festival atau Parade Ogoh-Ogoh se-Bali, diambil setelah mendengar masukan dan diskusi dengan bupati dan wali kota se-Bali. Termasuk mendengarkan masukan dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali.

Lihat juga...