Warganya Masih Sering Keluar Rumah, Prancis Kesulitan Menahan Covid-19
PARIS – Prancis mengalami kesulitan menahan laju penyebaran virus corona atau COVID-19. Warga negara tersebut masih sering keluar rumah, meski virus sudah menginfeksi di negara tersebut.
Pejabat urusan kesehatan Prancis, Jerome Salomon mengakui kesulitan tersebut, mengacu pada kondisi masih banyak warga Ibu Kota Paris yang pergi keluar rumah. Warga masih sering berkumpul dalam jumlah besar pada Minggu (16/3/2020).
Salomon menyatakan kekecewaan atas pengabaian warga Paris terhadap imbauan resmi untuk tetap tinggal di rumah, demi mengurangi risiko penularan COVID-19. Sementara pemerintah, juga telah memerintahkan penutupan bar-bar dan restoran. “Banyak orang yang tidak mengerti, bahwa mereka seharusnya tetap di rumah, dan ketaatan rendah dari masyarakat ini, berarti kita tidak berhasil dalam membatasi penyebaran wabah ini,” kata Salomon, Senin (16/3/2020).
Dia menyebut, akan menjadi sebuah malapetaka, ketika Prancis nantinya berada pada tingkat harus memutuskan apakah akan menyelamatkan nyawa sebagian pasien, dan mengabaikan yang lainnya. “Pagi ini, saya memohon kepada semua warga Prancis untuk berjuang bersama-sama,” ujar Salomon.
Per-16 Maret 2020, angka kematian akibat infeksi corona di Prancis meningkat sepertiga dari hari sebelumnya, yakni mencapai 127 kasus. Sementara itu, jumlah orang yang terinfeksi menembus angka 5.400 kasus. Sejumlah sumber menyebut, pemerintah negara tersebut tengah mempertimbangkan kebijakan, untuk melakukan penutupan wilayah secara parsial. Hal itu dilakukan, agar pembatasan pergerakan warga di ruang publik bisa semakin lebih ketat. (Ant)