Hingga April, 60 Kasus Karhutla Landa Bintan
BINTAN – UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) Toapaya Asri, Bintan, Kepri mencatat sejak Januari hingga April 2020 terdapat 60 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat.
Kepala UPTD Damkar Toapaya, Nurwendi, di Bintan, Sabtu, kebakaran yang terjadi tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Toapaya, Kecamatan Teluk Bintan, dan Kecamatan Gunung Kijang.
Kebakaran telah menghanguskan sekitar seratusan lebih hektare hutan lindung maupun lahan milik warga sekitar.
Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran yang terjadi.
Kuat dugaan kebakaran dipicu oleh oknum tidak bertanggungjawab yang sengaja membuka lahan pada saat musim panas.
“Dugaannya seperti itu, tapi lebih jelas lagi, polisi yang akan melakukan penyelidikan, tugas kami hanya memadamkan api,” katanya.
Pihaknya, berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap dugaan pelaku pembakaran hutan dan lahan tersebut.
Karena setiap kebakaran yang terjadi, menurutnya, tidak pernah diketahui jejaknya.
“Alih-alih, kami terima laporan kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Nurwendi.
Kekurangan Personel
Dalam sepekan terakhir ini hampir setiap hari kebakaran hutan dan lahan melanda di wilayah Bintan. Kebakaran menghanguskan belasan hingga ratusan hektare.
“Bahkan tak jarang, karhutla nyaris menyasar ke pusat Pemerintahan Kabupaten Bintan di Bintan Buyu,” sebut Nurwendi.
Tak ayal, petugas pemadam kebakaran pun dibuat kewalahan, ditambah personel yang ditugaskan buat memadamkan api sangat terbatas.
Dari tiga UPT Damkar, yaitu UPT Damkar Toapaya, UPT Damkar Bintan Timur, dan UPT Damkar Tanjunguban. Masing-masing hanya terdiri dari 10 personel.