Intelijen Amerika di Balik Pak Harto Berhenti
OLEH: NOOR JOHAN NUH
Dalam buku Warisan (daripada) Soeharto terbitan KOMPAS, berjudul ‘Clinton Menekan Soeharto’, oleh Simon Saragih, ditulis: Clinton menekan Soeharto untuk mengadopsi program reformasi ekonomi ketat yang disarankan IMF. Ini adalah bagian dari isi dokumen intelijen Amerika Serikat yang dibuka, tanpa sebuah latar belakang yang jelas, mengapa dokumen itu dibuka.
Juga disebut ketika Indonesia sedang mengalami krisis keuangan dan aksi demonstrasi mahasiswa, Washington melakukan campur tangan yang begitu luar biasa, Presiden Bill Clinton menelepon Presiden Soeharto belasan kali.
Dokumen rahasia pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan bagaimana Presiden Bill Clinton mendesak Presiden Soeharto untuk menerima berbagai persyaratan berat Dana Moneter Internasional (IMF), dan tidak membolehkan memberlakukan Curency Bord System (CBS) yang disarankan oleh Stave Henke.
Desakan ini terungkap dalam dokumen transkrip pembicaraan telepon antara Clinton dan Soeharto, yang diterbitkan Arsip Keamanan Nasional Amerika (NSA) pada 24 Juli 2018. Pada 20 Mei 1998, Menteri Luar Negeri Amerika Madeleine Albright dan Menteri Keuangan Robert Edward Rubin, dengan bahasa politik menghendaki Pak Harto berhenti.
Membangun Indonesia Secara Terencana
SECARA TERENCANA dan disiplin serta kerja keras, Pak Harto berhasil membangun Indonesia yang sepenuhnya baru. Membangun Indonesia secara terencana, terukur dan berkesinambungan dengan tujuan mensejahterakan rakyat, dibuktikan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang stabil selama tiga dekade (rata-rata 7-9% per tahun).
Berhasil membawa rakyat Indonesia yang berada pada katagori miskin di awal pemerintahannya, menuju tingkat kemakmuran atau tingkat kesejahteraan lebih baik secara bertahap, sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.