Kandang Komunal Untungkan Peternak Kambing di Lamsel

Editor: Makmun Hidayat

Adam, salah satu petani dan peternak di Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan memanfaatkan daun sengon muda untuk pakan ternak kambing miliknya, Kamis (9/4/2020). -Foto Henk Widi

Proses pencarian pakan hijauan dilakukan oleh Adam dan peternak lain secara mandiri. Meski berada pada satu lokasi kandang, ia menyebut pencarian pakan dilakukan masing masing pemilik. Namun saat pemilik kambing sedang memiliki keperluan dalam waktu lama,proses pencarian pakan bisa diserahkan ke peternak lain. Sistem tersebut akan dilakukan secara bergantian.

“Pada musim kemarau ternak kambing bisa dilepasliarkan tapi saat penghujan lahan rumput kerap disemprot herbisida sehingga berbahaya untuk pakan,” cetusnya.

Sistem kandang komunal yang memiliki keuntungan diakui Masri. Sebagai pemilik kambing hingga 15 ekor ia menyebut peternak akan lebih nyaman. Sebab keamanan kandang terjamin dengan adanya rasa memiliki. Terlebih pada masa wabah Corona (Covid-19) sejumlah peternak kuatir akan keamanan. Sulitnya mendapatkan sumber penghasilan membuat pencurian ternak marak.

Pencurian ternak kambing, sapi diakuinya terjadi di wilayah Palas. Sebagian ternak yang dicuri merupakan ternak yang dipelihara perseorangan. Ternak yang dicuri hanya diambil bagian daging dengan menyisakan bagian tulang dan kepala. Sistem kandang komunal menjadikan peternak bisa saling menjaga kambing yang dipelihara.

“Kami melakukan ronda secara bergantian, membuat pagar untuk mencegah aksi pencurian,” cetusnya.

Proses pembersihan kandang disebutnya kerap dilakukan secara gotong royong. Melalui sistem kandang komunal Masri mengaku lebih mudah menjaga kesehatan ternak. Sebab setiap bulan ia dan peternak lain memanggil mantri kesehatan hewan dan kawin suntik. Sejumlah kambing yang kurang sehat akan diperiksa dan diberi obat. Selain itu sistem kawin suntik atau inseminasi buatan bisa dilakukan.

Lihat juga...